DomainJava | Doa Memandikan Jenazah – Kewajiban umat muslim bagi jenazah ada empat yakni, memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan.
Hukum dari keempat tersebut adalah fardhu kifayah yakni kewajiban bersama pada suatu kampung atau desa. Maksudnya adalah jika ada yang meninggal dunia di kampung tersebut kemudian ada satu orang saja yang mengurus jenazah hingga ke pemakaman.
Maka semua umat muslim yang ada di desa tersebut terbebas dari hukuman dosa, akan tetapi sebaliknya jika dalam kampung tersebut tidak ada yang mampu mengurusnya.
Maka semua umat muslim yang sudah baligh dan berakal sehat terkena hukum dosa, sehingga minimal ada satu orang saja yang paham akan urusan jenazah.
Dan sebaiknya orang yang paham tersebut mengajarkan kepada generasi berikutnya, khawatir jika yang pandai tadi meninggal dunia maka sulit untuk mendapatkan penggantinya.
Persiapan Dan Perlengkapan Untuk Memandikan Jenazah
Sebelum mempelajari tentang tata cara memandikan jenazah ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebagai perlengkapan untuk memandikan jenazah.
Perlengkapan tersebut dipersiapkan agar ketika memandikan jenazah tidak lagi mencari-cari alat yang dipergunakan. Walhasil jika hal tersebut terjadi maka akan menjadikan lambat dalam proses mandi jenazah.
Berikut dibawah ini beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan ketika akan memandikan jenazah :
- Siapkan tempat pemandian dengan posisi miring ke bawah arah kaki (Agar air mengalir dan rata)
- Siapkan air yang mengalir dengan tiga wadah (Bak)
- Wadah pertama untuk air yang suci lagi mensucikan
- Wadah kedua untuk air yang dicampur dengan wewangian non alkohol atau sabun mandi
- Wadah terakhir air yang suci guna untuk membilas tubuh si mayit dari air wewangian
- Gunakan sarung tangan jika memadai
- Siapkan sarung atau kain jarik yang digunakan untuk menutupi jenazah ketika dimandikan
- Air hangat jika diperlukan
Memandikan jenazah merupakan penghormatan yang diberikan kepada mayit untuk disucikan sebelum proses pengkafanan dilakukan.
Ada tatacara yang perlu dipahami oleh umat muslim yang akan memandikannya, karena tidak sama dengan mandi adat layaknya orang yang masih hidup.
Sebenarnya sangat simpel cara memandikannya yakni cukup mengalirkan air keseluruh tubuh jenazah, tentunya dengan sangat hati hati.
Karena pada dasarnya ruh yang baru saja meninggalkan jasad semakin sensitif perasaannya, maka dari itu jika akan menyentuhnya sentuhlah dengan kelembutan.
Setelah mengetahui perlengkapan yang perlu disiapkan ketika akan memandikan jenazah, maka selanjutnya yakni tentang tata cara memandikan jenazah.
Berikut dibawah ini langkah-langkahnya :
- Membersihkan kotoran dan najis yang ada pada tubuh jenazah dengan lemah lembut
- Kotoran yang ada didalam perut tidak perlu ditekan-tekan (usahakan kotoran yang terlihat pada tubuh jenazah saja)
- Siramkan air mulai dari kepala hingga kaki sebanyak tiga kali dengan lemah lembut (dari gayung kemudian disiramkan ke tangan baru ke jenazah)
- Jika sudah selanjutnya siramkan dan ratakan air dari arah tangan kanan mayyit hingga mengarah ke kaki kanan. (Alirkan air dengan tadahan tangan tidak dari gayung langsung ke mayit) sebanyak tiga kali
- Selanjutnya alirkan juga air sebanyak tiga kali dari tangan kiri mayyit hingga kaki kiri dengan lemah lembut.
- Jika ada air wewangian maka siramkan air tersebut kemudian bilas dengan air suci lagi mensucikan seperti cara yang diatas tadi namun cukup diulangi sekali saja.
- Terakhir wudhukan jenazah dengan tangan yang suci.
- Terakhir tutup jenazah dengan kain kering kemudian angkat ke tempat pengkafanan
- Tutup semua aib yang terlihat saat memandikan jenazah jangan sampai dibicarakan kepada orang lain
- Sebaiknya yang memandikan jenazah tersebut adalah kerabatnya sendiri
Bacaan Niat Doa Memandikan Jenazah
Langkah pertama dan yang paling utama saat memandikan jenazah adalah niat yang kuat dan tulus ikhlas hanya karena Allah semata.
Niat tersebut harus dibaca dengan jelas dan diungkapkan dalam praktik memandikan jenazah mulai dari awal hingga selesai.
Ada dua niat doa memandikan jenazah dalam islam, semua itu tergantung dari jenazah yang akan dimandikan lelaki atau perempuan.
Untuk itu simak dibawah ini bacaan niat doa memandikan jenazah menurut islam :
Niat Doa Memandikan Jenazah Laki-Laki
Bagi seorang muslim yang akan memandikan jenazah laki-laki maka bacaan niat doa memandikannya adalah seperti ini.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذَاالْمَيِّتِ ِللهِ تَعَالَى
Latin :
Nawaitul gusla adaa-an ‘an haadzal mayyiti lillahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta’ala.
Niat Doa Memandikan Jenazah Perempuan
Bagi muslimah yang akan memandikan jenazah perempuan maka niatnya seperti dibawah ini :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذِهِ الْمَيِّتَةِ ِللهِ تَعَالَى
Latin :
Nawaitul gusla adaa-an ‘an haadzihil mayyitati lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini karena Allah Ta’ala.
Kedua niat tersebut diatas adalah sebagai penguat bahwa yang dilakukan adalah benar-benar memandikan jenazah. Sekaligus mengingatkan juga bahwa melakukannya harus karena Allah dan Rasulullah SAW sesuai dengan bacaan niatnya.
Dan niat tersebut jangan hanya terputus pada bacaan, akan tetapi diikutsertakan mulai dari awal memandikan jenazah hingga selesai, terus memasang niat.
Syarat Memandikan Jenazah Dalam Islam
Setelah mengetahui perlengkapan untuk memandikan jenazah kemudian tata cara memandikannya dan juga niat doa memandikan jenazah.
Berikutnya yang perlu dipahami oleh seorang muslim yang akan memandikan jenazah adalah syarat memandikannya.
Terkait syarat memandikan jenazah dalam islam dapat dilihat dibawah ini.
Syarat Yang Memandikan
Ada beberapa syarat bagi orang yang akan memandikan jenazah baik laki-laki maupun perempuan. Terkait syarat tersebut dapat dilihat macamnya dibawah ini :
Islam
Syarat pertama bagi seseorang yang akan memandikan jenazah adalah beragama Islam, jika ada keluarga atau orang lain yang bukan muslim memandikannya maka tidak sah.
Baligh
Berikutnya adalah baligh yakni orang yang sudah keluar mani atau umur 15 tahun bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan tandanya sudah haid. Untuk anak anak dibawah umur tidak menjadi syarat untuk memandikan jenazah.
Berakal Sehat
Setelah baligh syarat selanjutnya adalah memiliki akal yang sehat, tidak sedang mabuk atau gila atau yang semisalnya.
Berwudhu
Meskipun berwudhu ketika akan memandikan jenazah tidak diwajibkan, akan tetapi hal ini sangat dianjurkan. Karena dapat membantu meringankan rasa sakit si mayit.
Tidak Berhadas Besar
Memandikan jenazah tergolong kategori mandi wajib, sehingga sebisa mungkin bagi orang yang sedang berhadas besar, agar tidak ikut memandikan.
Paham Hukum Mengurus Jenazah
Hal ini yang sangat penting diperhatikan yakni paham akan hukum tentang memandikan jenazah, baik secara syariat maupun hakikatnya.
Karena hal ini masuk kedalam adab memandikan jenazah, ketika orang tersebut berilmu tentu saja adab memandikan jenazahnya dengan lemah lembut.
Amanah
Amanah juga termasuk hal yang paling penting bagi syarat memandikan jenazah, amanah disini mampu menutup aib mayit. Tidak diumbar atau diceritakan kepada siapapun hal yang terjadi pada diri mayit ketika dimandikan.
Niat Karena Allah
Kemudian yang termasuk menjadi syarat memandikan jenazah yakni niat hanya karena Allah SWT sesuai dengan lafadz niatnya. Bukan karena ingin mendapatkan hadiah atau pujian dan semisalnya, jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak pada si mayit.
Syarat Jenazah Yang Dimandikan
Selain syarat berlaku untuk orang memandikan, ada juga beberapa syarat bagi mayit yang akan dimandikan. Tentu saja hal ini harus dipenuhi sebagai penyempurna dalam proses mandi jenazah.
Adapun syarat jenazah yang dimandikan adalah seperti dibawah ini :
Jenazah Islam
Syarat pertama yang ada pada diri mayyit adalah beragama islam, jika bukan muslim maka tidak perlu dimandikan.
Terlihat Tubuh Yang Akan Dimandikan
Maksudnya adalah pada tubuh mayat yang utuh terlihat jelas dengan mata kepala meskipun hanya sebagian, kecuali keadaan si mayit memang sudah hancur dan tidak bisa dimandikan.
Bukan Karena Mati Syahid
Syahid disini bisa dikategorikan seseorang yang meninggal karena perang dijalan Allah, jika ditemukan jenazah yang demikian tidak perlu dimandikan langsung dikafankan kemudian dikubur.
Bayi Keguguran Usia 4 Bulan Keatas
Syarat selanjutnya terkait jenazah yang dimandikan yakni bayi yang keguguran dengan umur 4 tahun keatas. Jika ada bayi yang keguguran dibawah umur 4 tahun maka cukup dikuburkan saja.
Adab Memandikan Jenazah
Sebagai seorang muslim yang taat dan memiliki pemahaman tentang memandikan jenazah tentu saja akan mendahulukan adab kepada si mayyit ketika memandikannya.
Karena ruh si jasad tersebut paham siapa saja yang mengurusinya, memandikannya, mengkafaninya, menyolatinya dan menguburkannya.
Selain itu ruh yang baru saja keluar dari jasad memiliki rasa sensitif sangat kuat, bahkan sentuhan yang lembut saja ia merasakan sakit.
Maka dari itu sangat penting bagi seseorang yang akan memandikan jenazah memahami adab-adabnya yakni antara lain ;
Tempat Memandikan Jenazah Tertutup
Adab pertama yang perlu diperhatikan bagi orang yang akan memandikan jenazah adalah menyiapkan tempat pemandian yang tertutup. Baik atas samping kiri kanan dan belakang, agar jenazah tidak banyak dilihat orang ketika sedang dimandikan.
Berikutnya adab bagi seseorang yang akan memandikan jenazah adalah menutupi aurat jenazah, aurat yang ditutupi bukan hanya waktu memandikan saja.
Akan tetapi setelah memandikan jenazah aurat mayit juga harus ditutupi dengan rapi dan jangan diceritakan kepada siapapun. Adab ini selasar dengan syarat memandikan jenazah yakni orang yang amanah.
Mandikan Dengan Kelembutan
Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa ruh yang baru saja keluar dari jasad memiliki sensitif yang sangat kuat. Sehingga ketika memandikan adabnya harus dengan sentuhan yang lembut, jika membersihkan kotoran dan najis jangan kasar dan semisalnya.
Bersihkan Najis Dan Kotorannya
Adab berikutnya yang harus dimiliki oleh orang yang akan memandikan jenazah adalah membersihkan kotorannya. Perlu diketahui bahwa kotoran dan najis adalah yang terlihat pada tubuh mayit saja bukan yang ada didalam perut kemudian dikeluarkan.
Jika yang dilakukan adalah menekan perut hingga kotorannya keluar tentu saja akan menyiksa mayit, kemudian bagi mayit yang sudah kaku. Maka luruskan dengan pelan-pelan dan dibarengi sholawat, jangan dipaksa karena hal tersebut tidak beradab.
Penutup
Demikianlah ulasan tentang niat doa memandikan jenazah yang penulis sampaikan dalam artikel DomainJava. Semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang mempelajarinya Wallahu A’lam…
Baca Juga :
- Bacaan Doa Agar Tidak Hujan Saat Hajatan Dan Langit Cerah
- Doa Keluar Masuk Rumah Lengkap Arab, Latin Dan Artinya
- Doa Sebelum Belajar Dan Sesudah Belajar Sesuai Sunnah
The post Niat Doa Memandikan Jenazah : Tata Cara, Syarat Dan Adabnya appeared first on DomainJava.com.